1. Pengertian Diesel Common rail
Mesin diesel adalah sebuah mesin dengan
bahan bakar solar. Dimana sistem konvensional ada komponen-komponen penunjang yang berupa injection pump assembly, priming pump dan juga feed pump yang menyalurkan bahan
bakar ke ruang pembakaran. Sedangkan pada sistem yang lebih mutakhir sudah bekerja dengan sistem
elektronis atau lebih familiar disebut dengan Common rail. Pada sistem common rail terdiri dari
pressure sensor,pressure limiter, solenoid injector sebagai komponen tambahan.
Ada perbedaan dengan type diesel yang lama, yaitu sistem common rail ini
digabungkan dengan sistem injeksinya yang dikontrol secara elektronik. type
diesel yang lama injektor membuka karena tekanan bahan bakar, tetapi pada
common rail yang membuka injektor adalah arus dari ECU. jadi injektornya
prinsip kerjanya hampir sama dengan injekto mobil bensin. Common Rail system adalah mesin diesel
yang sistem bahan bakarnya dikontrol secara elektrikal. Pada saat mesin bekerja
selalu terdapat tekanan bahan bakar yang cukup tinggi. Kontrol tekanan tinggi
tersebut pada setiap injector diatur secara independen. Sistem tekanan dan
waktu penginjeksian dirangcang untuk mesin high speed direct injection. Parameter
injeksi seperti waktu penginjeksian, jumlah injeksi dan tekanan dikontrol oleh Electronic
Control Unit (ECU). Pada
mesin diesel biasa, pompa digerakkan oleh engine dan fungsinya adalah untuk
memastikan jumlah bahan bakar yang sesuai dan distribusi bahan bakar ke setiap
injector dan mengatur bukaannya. Pada sistem Common Rail, pompa hanya bertugas
untuk manumpuk bahan bakar pada tekanan yang sangat tinggi di dalam jalur
pengumpan biasa (common feeding line) dari cabang injectors.Pembukaan injectors
dikontrol oleh Electronic Control Unit (ECU) dan sensor-sensor. Disamping
meningkatkan performa dan mengurangi noise serta menurunkan tingkat emisi gas
buang, sistem Common Rail ini juga memungkinkan mesin diesel untuk mencapai
keinginan pemakai kendaraan di dunia.
Kontrol
secara elektronik pengiriman bahan bakar dan injeksi di depan memungkinkan
bahan bakar dapat dipompa secara optimal terlepas dari kecepatan putaran mesin.
Oleh karena itulah tekanan tinggi dapat dipertahankan secara konstan meskipun
mesin berputar dengan kecepatan rendah. Masalah utama yang harus dihadapi untuk
meningkatkan performa dan konsumsi bahan bakar adalah : tingkat keakuratan
jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bahan bakar.
2.
Aliran Bahan Bakar
Di dalam low pressure circuit, bahan bakar ditarik ke
tangki oleh pre-supply pump, yang mendesak bahan bakar melalui jalur ke sirkuit
tekanan tinggi. Kotoran atau campuran yang ada di dalam bahan bakar akan
dibuang oleh pre-filter, sehingga bisa mencegah keausan dini pada komponen yang
mempunyai tingkat presisi tinggi.
Bahan bakar yang lewat melalui saringan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi yang mendesaknya masuk ke high-pressure accumulator (rail) dan menghasilkan tekanan tinggi maksimal sebesar 1,350 bar. Untuk setiap proses injeksi, bahan bakar ditarik dari high-prssure accumulator. Tekanan di dalam rail tetap konstan, di dalamnya ada satu pressur-control vavle yang berguna untuk memastikan bahwa tekanan di dalam rail tidak melebihi angka yang diperbolehkan atau turun dibawah standar.
·
Membangkikan
dan menyimpan tekanan tinggi
·
Closed-loop
control pada tekanan rail
·
Injeksi
bahan bakar
Closed-loop
control pada
tekanan rail
Pressure-control
valve dijalankan oleh ECU. Pada saat membuka, bahan bakar akan kembali ke
tangki melalui return lines dan rail pressure sinks. Agar supaya ECU dapat menjalankan pressurecontrol valve
secara benar, tekanan rail pressure diukur oleh rail pressure sensor.
Injeksi
bahan bakar
Setiap
kali bahan bakar diinjeksikan, bahan bakar tersebut dicomot dari rail pada
kecepatan tinggi dan langsung diinjeksikan ke dalam cylinder. Masing-masing
cylinder mempunyai injector. Setiap injector mempunyai solenoid valve yang
menerima perintah `membuka´ dari ECU. Selama itu tetap membuka, bahan bakar
diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
3. Komponen Pada Diesel Common
rail
1. Pompa
supply
2. Common
rail
3. Sensor tekanan bahan bakar
4. Pembatas
tekanan
5. Injektor
6. Sensor-sensor
7. ECU
8. EDU
9. Tangki bahan bakar
10. Saringan
bahan bakar
11. Check
valve
0 komentar:
Posting Komentar