I. Tujuan
1. Siswa dapat merangkai sistem penerangan pada mobil
2. Siswa dapat merangkai sistem klakson pada mobil
3. Siswa dapat mengetahui terminal-terminal pada rangkaian tersebut
4. Siswa dapat mengatasi trouble pada sistem tersebut
II. Alat dan Bahan
1. Multitester
2. Batteray
3. Kabel
4. Rangkaian untuk bahan praktek
5. Buku pedoman
III. Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah praktek
2. Memakai pakaian kerja ( wearpack )
3. Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
4. Menggunakan buku pedoman/petunjuk praktek
IV. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Merangkai sistem penerangan dan klakson
a) Merangkai system lampu kepala
Ø Adapun cara kerja dari system lampu kepala adalah :
Saat saklar lampu diarahkan pada lampu kepala,maka arus listrik dari baterai
akan mengalir ke saklar dim dan diteruskan ke relay. Akibatnya pada kumparan
relay akan timbul magnet. Kemagnetan ini menyebabkan terhubungnya kontak
pada relay. Dengan demikian arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu
kepala melalui sekring,sehingga lampu akan menyala.
Ø Menguji rangkaian lampu kepala :
Menghubungkan kabel baterai, lalu mengoperasikan saklar lampu kepala dan
saklar dim. Dari hasil pelaksanaan lampu jauh dan dekat menyala dengan baik.
b) Merangkai system lampu tanda belok dan hazard
Ø Sistem lampu tanda belok berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan
yang lain bahwa pengendara bermaksud untuk belok. Sedangkan sistem lampu
hazard berfungsi untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian
depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti,parker atau dengan kata lain
digunakan kendaraan pada saat darurat.
Ø Cara kerja sistem lampu tanda belok adalah : Arus mengalir dari baterai ke
kunci kontak, flasher, saklar lampu dan dari saklar lampu ke lampu tanda
belok dan lampu indikator sehingga salah satu lampu tanda belok akan
berkedip.
Ø Cara kerja lampu tanda bahaya adalah : Bila saklar lampu tanda bahaya pada
posisi ON, maka arus akan mengalir ke IG kunci kontak, sekering, flasher, dan
saklar lampu hazard lalu diteruskan ke lampu, maka keduanya akan menyala.
Ø Menguji rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazard : Menghubungkan
rangkaian dengan baterai kemudian mengoperasikan lampu tanda belok dan
hazard. Dari hasil praktek lampu belok dan lampu hazard dapat menyala
dengan baik.
c) Merangkai lampu kota, belakang dan rem
Ø Lampu kota dan belakang berfungsi sebagai tanda keberadaan dan lebarnya
kendaraan baik yang di depan maupun yang di belakang. Lampu yang di depan
disebut lampu kota dan yang di belakang disebut lampu belakang.
Ø Cara kerja lampu belakang dan rem adalah : Bila arus listrik mengalir dari
baterai ke sekering lalu ke saklar lampu kemudian diteruskan ke lampu
sehingga lampu menyala. Demikian juga pada lampu rem, bila pedal rem diinjak
maka arus dari baterai akan mengallir ke saklar lampu rem dan diteruskan ke
lampu sehingga lampu rem akan menyala.
Ø Menguji rangkaian lampu kota, belakang dan rem : Menghubungkan rangkaian
dengan baterai kemudian mengoperasikan saklar lampu kota, belakang dan
rem. Dari hasil praktek lampu kota, belakang dan lampu rem dapat menyala
dengan baik.
d) Merangkai system klakson
Ø Cara kerja system klakson : Jika tombol klakson ditekan maka arus dari
baterai mengalir ke sekering kemudian ke kumparan relay sehingga kumparan
akan timbul kemagnetan dan menghubungkan kontak pada relay, kemudian
arus diteruskan ke saklar lalu ke massa. Dengan demikian arus dari baterai
akan mengalir ke klakson, sehingga klakson akan bekerja/berbunyi.
Ø Menguji rangkaian klakson : Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan
system klakson dengan baterai kemudian menekan tombol klakson. Dari hasil
praktek klakson dapat bekerja dengan baik.
3. Pengujian rangkaian
Setelah selesai merangkai, langkah selanjutnya menguji rangkaian keseluruhan. Dari
hasil pengujian, semua rangkaian bekerja dengan baik
4. Mengembalikan dan merapikan alat dan bahan ke tempat semula.
1. Siswa dapat merangkai sistem penerangan pada mobil
2. Siswa dapat merangkai sistem klakson pada mobil
3. Siswa dapat mengetahui terminal-terminal pada rangkaian tersebut
4. Siswa dapat mengatasi trouble pada sistem tersebut
II. Alat dan Bahan
1. Multitester
2. Batteray
3. Kabel
4. Rangkaian untuk bahan praktek
5. Buku pedoman
III. Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah praktek
2. Memakai pakaian kerja ( wearpack )
3. Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
4. Menggunakan buku pedoman/petunjuk praktek
IV. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Merangkai sistem penerangan dan klakson
a) Merangkai system lampu kepala
Ø Adapun cara kerja dari system lampu kepala adalah :
Saat saklar lampu diarahkan pada lampu kepala,maka arus listrik dari baterai
akan mengalir ke saklar dim dan diteruskan ke relay. Akibatnya pada kumparan
relay akan timbul magnet. Kemagnetan ini menyebabkan terhubungnya kontak
pada relay. Dengan demikian arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu
kepala melalui sekring,sehingga lampu akan menyala.
Ø Menguji rangkaian lampu kepala :
Menghubungkan kabel baterai, lalu mengoperasikan saklar lampu kepala dan
saklar dim. Dari hasil pelaksanaan lampu jauh dan dekat menyala dengan baik.
b) Merangkai system lampu tanda belok dan hazard
Ø Sistem lampu tanda belok berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan
yang lain bahwa pengendara bermaksud untuk belok. Sedangkan sistem lampu
hazard berfungsi untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian
depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti,parker atau dengan kata lain
digunakan kendaraan pada saat darurat.
Ø Cara kerja sistem lampu tanda belok adalah : Arus mengalir dari baterai ke
kunci kontak, flasher, saklar lampu dan dari saklar lampu ke lampu tanda
belok dan lampu indikator sehingga salah satu lampu tanda belok akan
berkedip.
Ø Cara kerja lampu tanda bahaya adalah : Bila saklar lampu tanda bahaya pada
posisi ON, maka arus akan mengalir ke IG kunci kontak, sekering, flasher, dan
saklar lampu hazard lalu diteruskan ke lampu, maka keduanya akan menyala.
Ø Menguji rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazard : Menghubungkan
rangkaian dengan baterai kemudian mengoperasikan lampu tanda belok dan
hazard. Dari hasil praktek lampu belok dan lampu hazard dapat menyala
dengan baik.
c) Merangkai lampu kota, belakang dan rem
Ø Lampu kota dan belakang berfungsi sebagai tanda keberadaan dan lebarnya
kendaraan baik yang di depan maupun yang di belakang. Lampu yang di depan
disebut lampu kota dan yang di belakang disebut lampu belakang.
Ø Cara kerja lampu belakang dan rem adalah : Bila arus listrik mengalir dari
baterai ke sekering lalu ke saklar lampu kemudian diteruskan ke lampu
sehingga lampu menyala. Demikian juga pada lampu rem, bila pedal rem diinjak
maka arus dari baterai akan mengallir ke saklar lampu rem dan diteruskan ke
lampu sehingga lampu rem akan menyala.
Ø Menguji rangkaian lampu kota, belakang dan rem : Menghubungkan rangkaian
dengan baterai kemudian mengoperasikan saklar lampu kota, belakang dan
rem. Dari hasil praktek lampu kota, belakang dan lampu rem dapat menyala
dengan baik.
d) Merangkai system klakson
Ø Cara kerja system klakson : Jika tombol klakson ditekan maka arus dari
baterai mengalir ke sekering kemudian ke kumparan relay sehingga kumparan
akan timbul kemagnetan dan menghubungkan kontak pada relay, kemudian
arus diteruskan ke saklar lalu ke massa. Dengan demikian arus dari baterai
akan mengalir ke klakson, sehingga klakson akan bekerja/berbunyi.
Ø Menguji rangkaian klakson : Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan
system klakson dengan baterai kemudian menekan tombol klakson. Dari hasil
praktek klakson dapat bekerja dengan baik.
3. Pengujian rangkaian
Setelah selesai merangkai, langkah selanjutnya menguji rangkaian keseluruhan. Dari
hasil pengujian, semua rangkaian bekerja dengan baik
4. Mengembalikan dan merapikan alat dan bahan ke tempat semula.
Gambar rangkaian sistem kelistrikan
Rangakaian
Sistem Tanda Belok dan Hazzard
Rangkaian
Sistem Klakson
Rangkaian
Lampu Kepala
Rangkaian
Seluruhnya (Sistem Kelistrikan)
0 komentar:
Posting Komentar