A. Tujuan
·
Siswa dapat
mengetahui satandart operasional procedure (SOP) Engine Tune up
· Siswa dapat menganalisa kondisi kendaraan dan komponen dari kendaraan
·
Siswa dapat
menggunakan alat ukur
·
Siswa dapat
melakukan penyetelan
B. Keselamatan Kerja
·
Memasang
fender cover dan sit cover untuk melindungi kendaraan
·
Memekai
safety wear yang direkomendasikan
·
Mengguanakan
alat kerja dengan benar
·
Memastikan
lingkungan kerja dalam kondisi aman dan tidak menggangu serta terganggu dari
pekerjaan lain
C. Alat dan Bahan
1. Bahan
·
1 unit
kendaraan Isuzu
Panther
·
Air
Accu, Air, Minyak rem dan ATF
·
Oli Mesin
· Filter Solar, Filter Udara, Filter Oli
2. Alat
·
Kunci
Saringan
solar
·
SST saringan
Oli
·
Kunci
kombinasi 10, 12, 14 (mm)
·
Sambungan
Panjang, sedang, pendek
·
Kunci
Rachet, Bak penampung, majun
·
Radiator
Tester
·
Hidrometer, fuller
gauge, Kompresi Tester
·
Srew Driver
+ dan –
·
Kunci
Ring 12,14 (mm)
·
Kunci Shok
10,12,24 (mm)
·
Kunci “T”
10, 12 (mm)
·
Batang Shok
Flexsible
I. ENGINE
TUNE UP
Standart
Operasional Prosedure Engine Tune Up
Air Filter (saringan udara)
Saringan
udara harus diperiksa dan dibersikan secara rutin , sebab elementnya
berangsur-angsur akan tersumbat dengan debu dan tidak dapat memberikan udara
yang cukup pada mesin, menyebabkan tenaga mesin turun. Mesin ini menggunakan
seringan tipe kering.
· Memeriksa
filter udara
Menyemprot
element dengan udara dari arah dalam sambil diputar. Tekanan tidak boleh
melebihi 7kg/cm2.
Fuel Filter (saringan solar)
- Saringan solar yang tersumbat akan menyebabkan
berkurangnya jumlah pengiriman bahan bakar ke injection pump saat
dibutuhkan mesin pada kecepatan tinggi/pada beban yang besar.
Memeriksa saringan solar dari
kotoran.
Hasil: solar dari fuel filter keruh dan
berwarna coklat pekat.
Kesimpulan : fuel filter harus diganti
Prosedure
penggantian saringan solar.
· Meletakkan bak di bawah saringan
agar solar tidak tumpah.
· Mengendorkan saringan solar yang
bekas dengan memutar berlawanan arah jarum jam menggunakan kunci sarinagn
solar.
· Membersihkan tempat
pemasangan agar saringan yang baru dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
· Mengoleskan olimesin ke O-ring
·
Memutar
saringan solar sampai permukaanya berhubungan.
Memutar
saringan solar dengan menambah 1/3-2/3 putaran
Water Sendimeter
Air lebih
berat dari solar sehingga akan berada dibawah. Pelampung lebih ringan dari air
tetapi lebih berat dari solar. Oleh sebab itu, pelampung akan naik bila
permukaan air dibawah solar naik. Pada saat mencapai ketinggian water detection
switch(reed switch) magnet di dalam pelampung akan menghubungkan switch dan
lampu indicator akan menyala.
Mengeluarkan air dan kotoran dari water
sendimeter.
·
Meletakkan ujung selang plastic kedalam penampungan.
· Mengendorkan tutup pembuangan dan
menekan pompa priming beberapa kali untuk mengeluarkan airnya.
· Mengeluarkan air, mengencangkan
tutup pembuangan.
· Memompa priming beberapa kali dan
perikasa kebocoran solar.
· Lampu indicator harus sudah mati.
· Mengencangkan baut pembuangan angin
dan memompa lagi priming pump beberapa kali untuk mengeluarkan udara.
· Mengulang buang angin apabila mesin
masih tetap belum hidup.
Oil filter
(saringan oli)
Oli yang
kotor dapat mencapai bagian-bagian mesin yang bergerak, bila saringan oli
tersumbat, maka bagian-bagian (part) cenderung cepat menjadi aus. Oleh sebab
itu saringan oli perlu diganti secara teratur.
Procedure
penggantian oli filter.
·
Mengendorkan baut pembuangan untuk mengeluarkan oli mesin.
·
Menunggu beberapa menit kemudian mengencangkan kembali baut pembuanagan.
·
Mengendorkan oli folter dengan memutarnya berlawanan jarum jam. Menggunakan
kunci saringan.
·
Membersikan
tempat oli filter agar sarinagan oli yang baru dapat tepat dapasang dengan
sebaik-baiknya
·
Mengoleskan oli mesin ke O-ring
·
Memutar
searah jarum jam saringan oli yang baru sampai O-ring terpasang dengan baik.
·
Menggunakan
kunci saringan oli dan tambah putarannya sebanyak 1/8 puataran. SST saringan
oli (5-8840-0200-0) Mengisi oli mesin sisuai denagan
yang dianjurkan. Tanpa oli filter : 4,5 liter, dengan oli filter : 5 liter
Mengecek kuantitas & kebocoran oli mesin
Menghidupakn mesin dan Periksa
kebocoran oli mesin. tempat yang sering terjadi kebocoran adalah:
· Kebocoran
pada cylinder head, kemungkinan Karena pengencangan baut cover valve kurang
/seal cover valve sudah rusak/terjepit.
·
Kebocoran
pada oil pan, kemungkinan seal oli rusak, seal crank front rusak atau seal
crank rear rusak dan seal cover timming rusak.
· Kebocoran dekat pompa injeksi, kemungkinan seal O-ring pompa injeksi rusak.
Memeriksa ketinggian oli mesin dan tambah sampai batas
spesifikasinya. Kapasitan oli mesin penuh 4.5 liter
Penyetelan Tali Kipas
Memeriksa tegangan tali kipas.
Defleksi tali kipas 10 mm
Memeriksa tali kipas dari keretakkan dan kerusakan.
1.
Damper puli
poros engkol
2.
Puli
alternator
3.
Puli kipas
pendingin
4. Puli pompa oli atau puli penghubung
5. Puli kompresor atau puli penghubung
· Tali kipas
pendingin
Tegangan tali kipas distel dengan menggerakkan alternator dan menekan bagian
tengah tali kipas dengan kekuatan 10kg.
1.
Damper puli
poros engkol
2.
Puli
Alternator
Puli kipas pendingin
Menyetel Celah Katup
Akibat dari
gerakan turun dan naiknya piston yang bekerja di dalam silinder mesin
mengakibatkan komponen mekanisme katup dan kedudukannya mengalami getaran dan
keausan serta ekspansi panas. Hal ini mengakibatkan celah katup dapat
memperkecil/memperbesar. Jadi pada waktu tertentu celah(speling) katup harus
diatur/distel kembali agar mesin dapat menghasilkan tenaga optimal.
Prosedure Penyetelan Katup.
·
Melepas
cover valve
·
Menepatkan
silinder no 1 atau no 4 pada akhir langkah kompresi dengan memutar poros engkol
sampai tanda pada puli segaris dengan tanda pada jarum petunjuk.
·
Memeriksa mur breket poros rocker arm dari kekendoran. Kencangkan mur
breket poros roker arm yang kendor sebelum menyetel katup
Torsi mur
breket poros rocker arm
4JA1 : 5,5
kgf.m
C223 : 1,8
kgf.m
·
Memeriksa
push rod pada katup buang dan katup masuk pada no 1 apakah dapat bergerak.
Apbila push rod pada katup buang dan katup masuk silinder no 1 tidak dapat
bergerak bahwa piston no 4 berada di TMA pada akhir langkah kompresi.
· Meriksa
celah katup pada silinder no 1 atau no 4 di TMA pada akhir langakah kompressi
~ Stel celah katup Top 1:
SILINDER 1 =
Katup In & Ex
SILINDER 2 =
Katup in
SILINDER 3 = Katup ex
~ Stel celah katup Top 4:
SLINDER
2 : Katup Ex
SILINDER 3 :
Katup In
SILINDER 4 :
Katup In & Ex
Standart
celah katup In & Ex :
C223
: 0,45 (mm)
4JAI
: 0,40 (mm)
4JBI
: 0,40 (mm)
4BEI
: 0,40 (mm)
4HFI
: 0,40 (mm)
Prosedur Penyetelan Celah Katup :
·
Mengendorkan
setiap baut penyetel celah katup seperti dalam gambar
· Memasukkan
alat ukur pengukur celah katup (feeler gauge) dengan tebal yang telah
ditentukan antara rocker arm dan ujung batang katup.
·
Memutar
baut penyetel celah katup sampai feeler gauge menjadi seret.
·
Mengencangkan
mur pengunci secukupnya.
· Memutar
poros engkol 360 derajat.
· Menepatkan kembali tanda pada puli poros engkol dengan tanda pada
jarum petunjuk di TMA.
· Menyetel
celah katup yang belum distel seperti urutan pada gambar.
· telah
ditentukan antara rocker arm dan ujung batang katup.
·
Memutar
baut penyetel celah katuip sampai feeler gauge menjadi seret.
·
Mengencangkan
mur pengunci secukupnya.
· Memutar
poros engkol 360 derajat.
· Menepatkan kembali tanda pada puli poros engkol dengan tanda pada
jarum petunjuk di TMA.
· Menyetel celah katup yang belum distel seperti urutan pada gambar.
· Memasang
valve cover
0 komentar:
Posting Komentar