Firing order dan diagram kerja motor
biasanya berfungsi untuk mengetahui bagaimana tiap silinder harus melakukan
langkah isap-kompresi-usaha-buang secara urut dan tetap. Untuk mencapai proses
pembakaran pada tiap-tiap silinder tidak dibuat serentak melainkan dibuat
bergantian.Urutan dari proses kerja tiap silinder ini disebut firing
order.Firing order ini akan mempengaruhi bentuk poros engkol,poros cam dan
pompa injeksi,Misalnya diketahui suatu kendaraan mempunyai firing order
1-3-4-2,pengertiannya adalah setelah silinder 1 melakukan langkah kompresi maka
selanjutnya akan disusul langkah kompresi pada silinder 3,kemudian silinder 4
dan kemudian silinder 2. Firing order biasanya ditentukan dengan
mempertimbangkan jumlah silinder dan getaran yang mungkin timbul. Firing order
tiap-tiap mesin berbeda tergantung dari masing-masing produsen mesin.Firing
order ini tidak perlu dirubah-rubah, firing order yang umum digunakan adalah
sebagai berikut
Jumlah Silinder
|
Firing Order
|
3
|
1-3-2 dan 1-2-3
|
4
|
1-3-4-2 dan 1-2-4-3
|
6
|
1-4-2-6-3-5-6 dan 1-5-3-6-2-4
|
8
|
1-8-4-3-6-5-7-2
|
Diagram kerja motor adalah penggambaran kerja langkah - langkah motor secara keseluruhan yang ditampilkan dalam satu diagram. Semua kerja motor digambarkandalam satu garis tegak lurus. Sumbu mendatar menggambarkan kerja dari silinder sedangkan sumbu tegak menggambarkan masing-masing silindernya.karena dalam dalam satu proses kerja motor 4 tak memerlukan 2 kali putaran poros engkol atau 720' poros engkol,maka panjang diagaram adalah 720',sedangkan tinggi diagram tergantung dari jumlah silindernya . Faktor lain yang mempengaruhi diagram kerja adalah firing order,karena itu motor yang jumlah silindernya sama tetapi firing ordernya lain maka diagram kerjanya pun akan lain. Dibawah ini ditunjukakan contoh gambar daigram kerja motor 4 tak 4 siinder dengan FO 1-3-4-2. karena proses kerja motor 4 tak adalah 2 kali poros engkol,maka jarak pengapian tiap silindernya adalah 720:4= 180 artinya kompresi antara silinder satu dengan urutan berikutnya adalah 180' dan juga dengan silinder seterusnya
Silinder
|
0' (TMA)
|
180'
|
360'
|
720'
|
1
|
ISAP
|
KOMPRESI
|
USAHA
|
BUANG
|
2
|
KOMPRESI
|
USAHA
|
BUANG
|
ISAP
|
3
|
BUANG
|
ISAP
|
KOMPRESI
|
USAHA
|
4
|
USAHA
|
BUANG
|
ISAP
|
KOMPRESI
|
Dari diagaram diatas dapat dilihat
bahwa saat silinder 1 pada langkah kompresi ,silinder 2 sedang langkah usaha,
silinder 3 sedang langkah hisap, silinder 4 sedang langkah buang.
0 komentar:
Posting Komentar